Kisah Inspiratif Seorang Mantan Buruh Pabrik Yang Mendulang Kesuksesan

Sahabat Saya Sekalian | Di zaman serba maju seperti saat ini, setiap orang termasuk dirimu pastinya memiliki sebuah gadget, bukan begitu sahabat?. Gadget sendiri, memiliki permukaan layar yang begitu bening, tipis, tetapi begitu kokoh. Mungkin kamu akan bepikir, bahwa layar gadgetmu tersebut, pastilah merupakan buatan dari produsen gadget itu sendiri. 

Namun tenyata itu semua salah sahabat, karena sebenarnya para produsen gadget itu, kebanyaan memesan layar gadget produksinyanya dari sebuah perusahaan kaca ternama, yang benama Lens Technology. Lens Technology ini, berkaitan erat dengan seorang mantan buruh, bernama Zhou Qunfei. Lalu timbul pertanyaan, siapa sebenarnya Zhou Qunfei ini?. 

Ternyata, beliau merupakan pemiliki sekaligus pendiri, perusahaan Lens Technology itu sendiri. Dan pada tahun 2015 yang lalu, beliau juga dinobatkan sebagai perempuan terkaya di China bahkan juga di dunia, versi majalah Forbes sahabat. 

Pasti kalian bertanya-tanya, bagaimana ceritanya seorang perempuan yang dulunya adalah mantan buruh, kini bisa memiliki sebuah perusahaan kaca ternama, dan menjadi perempuan terkaya di dunia?.

Dan untuk menjawab pertanyaan tersebut, pada kesempatan kali ini kita akan bahas buat kamu sekalian sahabat, mengenai kisah inspiratif seorang mantan buruh yang jadi wanita terkaya ditahun 2015 lalu. Kisah berikut ini, mungkin dapat menjadi motivasi bagi kamu untuk terus berusaha, dalam meraih apa yang kamu inginkan. Tanpa membuang waktu lebih lama lagi. Berikut ini ulasannya :


- Zhou Qunfei Lahir Dari Keluaga Miskin

Zhou adalah anak bungsu dari tiga bersudara, yang lahir dari sebuah keluarga miskin, dan hidup di sebuah desa kecil di Provinsi Hunan. Yaitu sebuah daerah pertanian yang cukup terpencil. Karena keluarganya yang miskin, Zhou harus ikut serta untuk membantu membesarkan hewan ternak, sebagai tambahan pendapatan. Namun meski begitu, di sekolahnya Zhou termasuk anak yang beprestasi.

Ketika berusia lima tahun, Zhou harus merasakan pahitnya kehilangan seorang ibu. Sementara sanga ayah hampir saja buta, akibat kecelakaan yang mereka alami. Kamu mungkin bisa mengerti, bagaimana perasaan yang dirasakan seorang Zhou kecil saat itu, namun hidup harus tetap berjalan.

- Bekerja Diusia Belia

Meskipun terbilang pandai dalam pendidikan di sekolahnya, namun pada usia 16 tahun dia terpaksa harus berhenti sekolah, karena tidak adanya biaya. Kemudian Zhou ikut bersama pamannya, untuk hijrah ke Provinsi Guandong. Disana Zhou hanya diterima bekerja sebagai seorang buruh, di sebuah pabrik kaca dengan gaji hanya satu Dollar setiap harinya. 

Zhou bekerja di sebuah pabrik kaca untuk arloji. Keadaan di pabrik tersebut, membuat Zhou sangat tertekan, karena beliau harus bekerja sepanjang hari. Oleh sebab itu. setelah tiga bulan bekerja di pabrik tersebut, Zhou akhirnya memutuskan untuk mengundur diri. 

Surat pengunduran diri yang diserahkan Zhou kepada bosnya, justru membuat bos dari Zhou merasa terkesan kepadanya. Dalam surat tersebut, Zhou mengungkakan rasa terima kasihnya terhadap pelajaran, yang diperolehnya selama bekerja di pabrik tersebut. Sang bos, justru menahan niatan Zhou untuk keluar dari perusahaan tersebut, bahkan ia menaikan jabatan Zhou.

- Mendirikan Perusahaannya Sendiri

Pada tahun 1993, Zhou merasa sudah cukup bekerja pada perusahaan milik orang lain. Dan akhirnya beliau pun, memutuskan untuk benar-benar mengundurkan diri, dari perusahaan tempat beliau bekerja tersebut. 

Dengan berbekal uang sebesar 3.000 Dollar, beliau beserta anggota keluarganya, mendirikan sebuah perusahaan kaca arloji. Dan perusahaan tersebut diberi nama Lens Technology, yang memproduksi kaca arloji berkualitas tinggi..

Zhou terus berinovasi dengan produknya, agar tidak disalip oleh pesaingnya. Beliau merupakan orang yang tidak segan, untuk terlibat di hampir semua lini perusahaannya. Bahkan beliau dianggap sebagai ba de man, yang berarti orang yang mau melakukan apapun, yang bahkan dijauhi orang lain oleh para kerabatnya.

Pada tahun 2003, Zhou mendapatkan telepon dari pihak Motorolla. Pihak perusahaan Motorolla, ingin Zhou membuatkan layar untuk ponsel, yang mereka produksi. Zhou pun menyanggupi hal tersebut, karena beliau berpikir bahwa itu merupakan kesempatan, untuk dapat mengembangkan perusahaan miliknya.

Kesuksesan menangani Motorolla, membuat Lens Technology semakin terkenal. Produsen-produsen ponsel lain, seperti Nokia, HTC, bahkan Samsung dan Apple pun akhirnya bebondong-bondong memesan layar, untuk ponsel produksi mereka ke Lens Technology.

Kian kemari, pesanan untuk layar ponsel semakin berdatangan, kepada perusahaan Lens Technology milik Zhou ini. Zhou pun berinvestasi besar-besaran, untuk menambah infrastruktur pabriknya tersebut. Dan saat ini, ada sekitar 75 ribu pekerja berkualitas dibidangnya, yang berkerja untuk perusahaan milik Zhou.


Itulah sahabat sekalian, ulasan mengenai kisah kesuksesan seorang Zhou Quinfei, seorang mantan buruh yang kini bergelimang harta. Semua kekayaan yang diperoleh Zhou bukanlah diperoleh secara instan, tetapi melalui proses yang sangat panjang, dan usaha yang begitu keras. Semoga informasi tersebut bermanfaat serta dapat menambah wawasan kamu sekalian.

Subscribe to receive free email updates: